Ehealth Puskesmas: Transformasi Digital Layanan Kesehatan di Surabaya

Photo of author

By M N

Di era digital saat ini, transformasi layanan kesehatan menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia, termasuk di Kota Surabaya. Salah satu inovasi yang menonjol adalah ehealth puskesmas, sebuah sistem berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dirancang untuk meningkatkan kualitas layanan di puskesmas sebagai fasilitas kesehatan primer.

Dengan integrasi puskesmas online, masyarakat kini dapat menikmati kemudahan seperti pendaftaran pasien online, manajemen antrian digital, hingga rujukan online. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang implementasi, manfaat, tantangan, serta dampak ehealth puskesmas di Surabaya, sekaligus memberikan rekomendasi untuk pengembangan ke depan.

Apa Itu Ehealth Puskesmas?

Ehealth Puskesmas: Transformasi Digital Layanan Kesehatan di Surabaya
Tampilan muka halaman EHealth Puskesmas

Ehealth puskesmas adalah pemanfaatan teknologi digital untuk memperbaiki proses pelayanan kesehatan di puskesmas. Sistem ini mencakup berbagai fitur modern seperti SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas), yang mengintegrasikan data pasien dengan layanan administratif dan klinis.

Di Surabaya, inisiatif ini merupakan bagian dari program e-government yang didukung oleh pemerintah kota melalui platform resmi seperti eHealth Surabaya. Website ini memungkinkan pasien untuk mendaftar layanan kesehatan, memilih puskesmas atau rumah sakit, dan mengambil nomor antrian secara online tanpa harus datang langsung ke lokasi.

Platform eHealth Surabaya dirancang dengan antarmuka yang ramah pengguna, tersedia dalam tiga bahasa; Indonesia, Jawa, dan Madura, lengkap dengan panduan audio untuk memudahkan akses, terutama bagi masyarakat yang kurang familier dengan teknologi.

Baca juga: Pendaftaran Pasien Online Puskesmas Surabaya: Panduan Lengkap, Mudah, dan Cepat

Selain melalui website, layanan ini juga bisa diakses via aplikasi mobile yang tersedia di Google Play Store atau melalui mesin E-Kios yang ditempatkan di kantor kelurahan.

Implementasi Ehealth Puskesmas di Surabaya

Implementasi ehealth puskesmas di Surabaya dimulai dengan proyek percontohan di 10 puskesmas, termasuk Puskesmas Ketabang, Rungkut, dan Jagir, yang semuanya telah tersertifikasi ISO. Sistem ini kemudian diperluas hingga mencakup seluruh puskesmas dan dua rumah sakit besar di kota ini, seperti RS Soewandhi dan Bhakti Dharma Husada. Menurut data Dinas Kesehatan Kota Surabaya tahun 2019, sistem ini melayani populasi sekitar 2,9 juta jiwa pada tahun 2022.

Salah satu fitur unggulan adalah rujukan online, yang memungkinkan pasien dirujuk dari puskesmas ke rumah sakit tanpa dokumen fisik, sehingga mempercepat proses perawatan. Selain itu, integrasi data dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) menggunakan NIK atau RFID e-KTP mempermudah proses registrasi pasien, baik untuk warga Surabaya maupun non-Surabaya.

Manfaat Ehealth Puskesmas bagi Masyarakat

Adopsi ehealth puskesmas membawa sejumlah manfaat signifikan, terutama dalam meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan kesehatan. Berikut adalah beberapa keunggulan utama yang telah terbukti:

1. Mengurangi Antrian Panjang

Sebelum ada sistem ini, puskesmas di Surabaya sering kali menghadapi antrian panjang, dengan rata-rata 100-300 pasien per hari, sementara rumah sakit melayani 500-1.000 pasien per hari (data 2014). Dengan manajemen antrian digital, pasien dapat mendaftar secara online dan memilih waktu kunjungan, sehingga volume antrian onsite berkurang drastis.

2. Menghemat Waktu Tunggu Pasien

Fitur pemilihan tanggal layanan dan estimasi waktu kedatangan membantu pasien mengatur jadwal kunjungan mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pasien, tetapi juga mengoptimalkan alur kerja staf puskesmas.

3. Meningkatkan Efisiensi Administrasi

Integrasi teknologi seperti SIMPUS dan penggunaan NIK untuk pencatatan pasien menghilangkan kebutuhan akan dokumen manual yang memakan waktu. Staf puskesmas dapat fokus pada pelayanan langsung kepada pasien.

4. Kemudahan Rujukan Online

Proses rujukan yang sebelumnya memerlukan dokumen fisik kini bisa dilakukan secara digital, mempercepat akses pasien ke perawatan lanjutan di rumah sakit.

5. Aksesibilitas yang Lebih Baik

Pasien dapat mendaftar melalui website, aplikasi, atau E-Kios, serta menyimpan nomor antrian melalui screenshot. Fitur ini sangat membantu bagi masyarakat yang tinggal jauh dari puskesmas atau memiliki mobilitas terbatas.

Tantangan dalam Implementasi Ehealth Puskesmas

Meskipun menawarkan banyak manfaat, implementasi ehealth puskesmas di Surabaya tidak lepas dari tantangan. Berikut adalah beberapa kendala utama yang dihadapi:

1. Literasi Teknologi yang Terbatas

Bagi kalangan lansia, penggunaan teknologi sering kali menjadi hambatan. Data dari Erawati (2023) menunjukkan bahwa di Puskesmas Mulyorejo, 77% pendaftaran lansia dilakukan secara onsite, sedangkan hanya 23% yang menggunakan sistem online. Hal ini menunjukkan perlunya edukasi teknologi yang lebih intensif.

2. Masalah Teknis

Kesalahan sistem atau pemadaman listrik dapat mengganggu operasional layanan digital. Tanpa solusi cadangan yang memadai, pasien dan staf bisa mengalami kesulitan.

3. Kurangnya Dukungan Pelanggan

Layanan helpdesk saat ini hanya tersedia pada hari Senin hingga Jumat, pukul 08:00-16:00 WIB. Keterbatasan ini menyulitkan pasien yang membutuhkan bantuan di luar jam kerja.

4. Ketidakdisiplinan Pasien

Banyak pasien yang mendaftar online namun tidak membatalkan jadwal jika berhalangan hadir. Hal ini menyebabkan kekacauan dalam sistem antrian dan mengurangi efisiensi.

5. Ketidakmerataan Implementasi

Tidak semua puskesmas berhasil mengadopsi sistem ini dengan baik. Puskesmas Pucang Sewu dan Jagir melaporkan keberhasilan, sementara Peneleh dan Mulyorejo masih menghadapi kendala teknis dan administratif.

Fitur Unggulan Ehealth Surabaya

Berikut adalah fitur-fitur utama yang ditawarkan oleh platform eHealth Surabaya, dirangkum dalam tabel berikut:

FiturDeskripsi
Pilihan BahasaIndonesia, Jawa, Madura, dengan panduan audio
Pemilihan FasilitasPilih puskesmas atau rumah sakit untuk pendaftaran
Jenis KependudukanPenduduk Surabaya (KTP Surabaya) atau non-Surabaya, dengan opsi batal/reprint
Pendaftaran PoliPilih poli tertentu sesuai kebutuhan
Pencarian DataMenggunakan NIK, RFID e-KTP, atau entri data baru
Tanggal LayananPilih tanggal kunjungan dan masukkan nomor kartu kesehatan
Nomor AntrianCetak atau simpan via screenshot
Metode AksesWebsite, aplikasi mobile, dan E-Kios

Fitur-fitur ini dirancang untuk memastikan bahwa layanan kesehatan dapat diakses dengan mudah oleh berbagai kalangan masyarakat.

Rekomendasi untuk Pengembangan Ehealth Puskesmas

Agar ehealth puskesmas dapat memberikan manfaat maksimal, beberapa langkah perbaikan perlu dipertimbangkan:

  1. Peningkatan Literasi Digital
    Mengadakan pelatihan teknologi bagi masyarakat, khususnya lansia, untuk meningkatkan penggunaan pendaftaran pasien online.
  2. Perluasan Layanan Helpdesk
    Menambah jam operasional dukungan pelanggan dan menyediakan fitur bantuan real-time melalui chat atau hotline.
  3. Solusi Teknis Cadangan
    Menyediakan infrastruktur cadangan seperti generator listrik atau sistem offline sementara untuk mengatasi gangguan teknis.
  4. Kampanye Kesadaran Pasien
    Mengedukasi pasien tentang pentingnya membatalkan pendaftaran jika tidak bisa hadir, demi menjaga efisiensi sistem.
  5. Pemerataan Implementasi
    Memberikan dukungan tambahan kepada puskesmas yang masih tertinggal dalam adopsi teknologi.

Kesimpulan: Masa Depan Layanan Kesehatan Digital

Ehealth puskesmas telah membuktikan dirinya sebagai langkah maju dalam transformasi digital kesehatan di Indonesia, khususnya di Surabaya. Dengan fitur seperti puskesmas online, manajemen antrian digital, dan rujukan online, sistem ini berhasil mengurangi waktu tunggu, meningkatkan efisiensi administrasi, dan memperluas akses layanan kesehatan. Namun, tantangan seperti literasi teknologi, masalah teknis, dan ketidakmerataan implementasi masih perlu diatasi agar manfaatnya dapat dirasakan secara menyeluruh.

Ke depan, diperlukan upaya berkelanjutan dari pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat untuk memastikan bahwa ehealth puskesmas tidak hanya menjadi solusi sementara, tetapi fondasi kuat bagi sistem kesehatan modern yang inklusif dan efisien. Dengan perbaikan yang tepat, inisiatif ini berpotensi menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia dalam mewujudkan layanan kesehatan berbasis teknologi yang lebih baik.